Konseling ialah ”a dynamic process of interpersonal, theory based, professional activity guided by ethical and legal standards, that focuses on helping persons, who are basically psychologically healthy, to resolve developmental and situational problems”.

Dari definisi diatas, Konseling dapat dipecah menjadi beberapa poin berikut :

  • Dynamic process (proses yang dinamis) : Konseling adalah sebuah proses dan tidak dimungkinkan adanya perubaan yang drastis dalam waktu yang singkat. Proses yang dinamis yang kemudian menghasilkan insight-insight kepada Klien sehingga Konseling ini kemudian dapat menjadi suatu hal yang bermanfaat kepada Klien.
  • Interpersonal : keberhasilan Konseling bergantung kepada hubungan antar Klien dan Konselor/ Terapis.  Hubungan dan pembangunan rapport pada sesi awal merupakan faktor yang sangat penting. Ketika hubungan Klien dengan Konselor/ Terapis baik, maka sesi dapat berjalan dengan optimal.
  • Theory-based & professional (memiliki landasan teori dan juga profesionalitas) : Segala intervensi yang diberikan layaknya memiliki basis teori dan juga profesionalitas. Konselor/ Terapis memiliki kode etik yang harus dipegang selama menghadapi Klien.
  • Ethical & Legal standards (memiliki basis standar etika) : Klien tidak perlu takut akan hal kerahasiaan, karena hal tersebut terikat dengan kode etik dari Konselor/ Terapis.
  • Focus helping person (memiliki fokus untuk membantu) : fokus dari konseling maupun terapi yang diaplikasikan ialah untuk membantu orang menjadi versi dirinya yang terbaik sehingga dapat menjalani kehidupan dengan optimal.
  • Resolve developmental and situational problems (menyelesaikan masalah perkembangan juga masalah situasional) : masalah yang paling sering timbul ialah masalah perkembangan dan juga situasi yang dihadapi tiap orang. Konselor/ Terapis kemudian berperan untuk membantu Klien menyadari akan hal ini dan membekali Klien dengan hal yang diperlukan untuk menghadapi tantangan kehidupan.

Mirip dengan Konseling, Terapi atau nama lainnya, Psikoterapi, ialah dimana Psikolog mengaplikasikan teknik intervensi yang sudah terbukti secara scientific dan juga memiliki basis riset yang kuat untuk membantu orang menjalani hidup yang lebih bahagia, sehat dan pada akhirnya lebih produktif.

Dalam proses Terapi, terlebih lagi Terapi kepada anak dan remaja, penanganan yang diberikan bergantung kepada relasi anak/ remaja  dengan Psikolog. Dalam proses Terapi, diberikan ranah yang nyaman dan aman untuk anak supaya mengkomunikasikan hal apapun dengan Psikolog yang obyektif, netral dan nonjudgmental.

Dalam proses mengkomunikasikan, tidak setiap anak/ remaja dapat secara terbuka menyampaikan opini juga bercerita, maka dari itu ada jenis terapi yang kemudian dapat membantu anak/remaja menyalurkan opini, keluhan, masalah dan  juga hal lainnya; antara lain ialah melalui Play Therapy dan juga Art Therapy.

Ketika proses Konseling/ Terapi berakhir diharapkan tidak hanya sang anak/ remaja dapat menyelesaikan masalah yang ia miliki tetapi juga belajar skill baru supaya di masa depan sang anak/remaja dapat cope/menangani masalah lain yang muncul di masa depan.

Konseling dan Terapi  yang kami lakukan untuk anak dan remaja, kami bagi dengan 2 kategori sesuai usia  sbb :

  1. Konseling & Terapi Anak (usia 5 – 12 tahun )

  2. Konseling & Terapi Remaja ( usia 13 – 16 tahun)

apa-itu-konseling-terapi-anak-remaja