SELAMAT DATANG
DI WWW.KONSELINGANAK.COM

kay

Hai, saya Kay Therisnajaya, S. Psi, senang menyambut anda di www.konselinganak.com.

Semua orang tua menginginkan yang terbaik untuk putra putrinya, namun kehidupan setiap keluarga tidak terlepas dari berbagai masalah. Baik masalah dalam diri orang tua yang belum berpengalaman mendidik anak maupun kondisi anak  dan remaja yang terkadang tidak seperti yang diinginkan.

Seringkali kemampuan akademik anak, kenakalan anak, tantrum,  dan masalah lainnya menjadi sumber ketidakbahagiaan dan menyebabkan adanya tekanan dan stress pada orang tua. Kita hidup di jaman dengan tuntutan yang tinggi sehingga dalam banyak kasus kedua orang tua sibuk mengejar karir, bisnis menyebabkan anak kurang mendapatkan atensi yang dibutuhkan sehingga anak tersebut kemudian acting out. Atau juga orang tua telah berusaha melakukan yang terbaik namun sang anak masih pula mengalami berbagai hambatan dan masalah dalam periode tumbuh kembangnya.

Memiliki anak remaja jelas merupakan agenda kepusingan tersendiri bagi orang tua. Orang tua menjadi terheran-heran, mengapa anak nya yang dahulu baik, manis, lucu dan menggemaskan, berubah menjadi pribadi yang jauh berbeda. Menjadi pembangkang, tidak disiplin, bergaul secara urakan, tidak mau belajar, hampir 24 jam kecuali tidur, terus memegang gadget, bermain game tiada henti, nilai-nilai akademis yang jeblok, selalu membantah  bahkan menutup diri hingga tidak mau atau sedikit sekali mau berkomunikasi dengan orang tuanya.

Agar seorang anak dapat menjalani fungsi yang optimal maka dibutuhkan adanya kondisi psikologis yang sehat. Anak dengan kondisi psikologis yang sehat akan mampu untuk dapat menjalani masa tumbuh kembang dengan baik sehingga semua proses pembelajaran yang dijalani oleh anak, baik belajar dalam menyerap pendidikan formal, pembelajaran life skill dan hal lainnya dapat diserap dengan tingkat optimalisasi yang tinggi.

Mengapa ketika anak dan remaja anda bermasalah, harus segera di Konseling dan Terapi agar tidak berlarut-larut?

Anak dalam usia dini, 5-7 tahun berada di dalam masa golden age dimana fungsi kognitif otak dan psikis  dalam kondisi yang sangat prima.

Kemampuan anak menyelesaikan masalah dalam usia 5-12 tahun akan sangatlah penting untuk membekali anak menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam fase remaja dan juga  dewasa.  Sebaliknya kegagalan anak dalam kemampuannya menyelesaikan masalah di usia dini akan sangat berdampak panjang dalam kemampuan anak itu menghadapi berbagai masalah, hingga remaja bahkan dewasa. Karena itulah tidak heran, kita melihat banyak orang yang sudah dewasa secara usia namun sangat tidak mampu deal  dan menemukan solusi dalam masalah-masalah hidupnya. Hal itu semua disebabkan gagalnya pencapaian berbagai hal yang harus dihadapi anak dalam periode golden age tersebut.

Anak terkadang memiliki masalah namun tidak mengerti cara menyampaikan masalah tersebut kepada orangtuanya sehingga anak kemudian merepress atau menekan masalah yang ia alami dan hal itu menyebabkan adanya kesalahpahaman antara anak dan orang tua. Atau, anak justru melampiaskan hal-hal tersebut ke perilaku yang negatif sehingga memusingkan orang tua bahkan kadang membuat relasi anak dengan orang tua menjadi berantakan.

Menurut Erikson, seorang anak akan menjalani berbagai tahap perkembangan dalam hidupnya, di dalam setiap tahap perkembangan tersebut, sang anak akan memiliki tantangan yang harus ia taklukkan dan lampaui untuk kemudian dapat melanjutkan ke dalam tahap perkembangan selanjutnya. Jika seorang anak gagal dalam salah satu tantangan dalam salah satu tahap, maka ketika ia melanjutkan ke tahap berikutnya, ia akan memiliki suatu dysfunction/ketidakmampuan.

Ketika seorang anak memiliki kesulitan dalam menghadapi tahapan perkembangan dini, maka disitulah peranan Konseling dan Terapi. Ketika dengan adanya Konseling dan Terapi maka seorang anak dapat menjalani kehidupan masa depan dengan lebih optimal.

Banyak orang tua juga menjadi pusing karena anak remaja mereka yang senantiasa berulah. Mereka menjadi pemberontak, hidup semau mereka, tidak disiplin, tidak mengenal konsep waktu, tidak mau belajar, ketergantungan pada gadget, game dan perilaku buruk lainnya,  bergaul secara salah dan bahkan membangun benteng yang tebal dengan orang tua hingga tidak mau berkomunikasi sama sekali.

Usia remaja identik dengan masa pencarian jati diri. Remaja memiliki kecenderungan untuk sulit menemukan jati diri mereka. Mereka gampang terpengaruh oleh peer group dan mencari jati diri dengan mengikuti pergaulan ataupun idola mereka, yang sering kali tidak tepat. Remaja sering sekali mengalami frustasi akan masalah-masalah yang terus datang dan terkadang putus asa karena sulit menghadapi masalah tersebut. Mereka ada dalam persimpangan, bukan anak dan bukan dewasa, terjebak dalam perkembangan fisik yang juga kadang menimbulkan banyak pengalaman yang tidak menyenangkan.

Untuk itulah kadang diperlukan adanya pihak ketiga, seorang Konselor dan Terapis yang netral, yang tidak menggunakan jubah “orang tua” dan yang mampu membangun rapport yang baik dengan remaja, sehingga remaja dapat terbuka untuk mau mengemukakan masalahnya. Dan lewat proses Konseling dan Terapi, remaja diharapkan dapat mengerti fase yang mereka alami dan dengan proses coaching serta mentoring dari  Konselor/ Terapis, sang remaja dapat dibekali dengan life-skill yang diperlukan untuk dapat menyelesaikan masalah yang dihadapinya dan dapat melewati masa tumbuh kembang dengan aman hingga mencapai tahapan menjadi remaja yang fungsional. Sehingga kedepannya, remaja seperti ini pula akan siap memasuki usia dewasa, dengan kemampuan untuk deal dengan masalah yang jauh lebih luas dan kompleks.

Anda sebagai orang tua, mungkin masih merasa asing dengan istilah Konseling ataupun Terapi, terlebih lagi Konseling dan Terapi untuk anak dan remaja. Konseling itu sendiri tidak terbatas hanya kepada orang dewasa saja, namun ada banyak teknik Konseling yang didalamnya termasuk terapi untuk sang anak dan remaja yang dapat membantu anak dan remaja memiliki kondisi psikologis dan kejiwaan  yang sehat sehingga masa tumbuh kembang dan semua tahapan proses pembelajaran dapat dijalani dengan baik.

Melalui proses Konseling dan Terapi dengan Psikolog/ Konselor/ Terapis yang baik dan berpengalaman di www.konselinganak.com, akan dapat menuntun anak dan remaja untuk dapat  belajar menyampaikan masalah yang dialami dan tidak lupa orang tua juga sekaligus diperlengkapi dengan wawasan dan skill yang memadai untuk kemudian dapat membantu sang anak dan remaja  untuk mampu berkomunikasi secara optimal untuk membantu anak dan remaja anda melalui semua pergumulan dalam masa tumbuh kembangnya.

Konseling dan Terapi kepada anak dan remaja, termasuk juga dengan sesi khusus bagi orang tua untuk  meng “coach” orang tua akan berbagai proses Konseling/ Terapi yang dilalui oleh anak dan remaja tersebut, sehingga orang tua dapat membantu proses Terapi ataupun observasi yang harus dilakukan di rumah.

banner home